Bagi warga Jogja, angkringan sudah dianggap layaknya simbol kebersahajaan, kehangatan, dan ruang perjumpaan yang bisa meleburkan batas-batas kesenjangan.
Dari budaya angkringan inilah, kami ingin mengajak Anda untuk menghadirkan dakwah Sunnah ke dalam kehidupan warga Jogja dengan cara yang sederhana namun begitu berkesan.
Suasana lesehan khas angkringan menjadi ruang dakwah yang ramah, di mana siapa saja bisa duduk bersama, mendengar ilmu agama, menikmati sajian sederhana, dan merasakan hangatnya ukhuwah di atas keimanan.
Inilah wajah dakwah yang membumi, tidak kaku, bersahaja, dan dekat dengan siapa saja.
Sedekah anda akan kami alokasikan untuk menghadirkan kajian spesial angkringan di Masjid Pogung Rejo pada 21 Oktober 2025 yang insyaAllah bakal dihadiri oleh 200 warga sekitar masjid.
Sedekah tersebut juga akan digunakan untuk menghadirkan gerobak angkringan lengkap dengan berbagai sajian seperti nasi kucing, gorengan, sate-satean, dan wedang khas angkringan Jogja.
Allah Ta’ala berfirman, “Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 274)
YUK JADI BAGIAN DARI DAKWAH INI!
